Analisis Puisi
a. Puisi 1
“Jiwa-Jiwa Ksatria”
Karya : Gresia Puteri
Diantara
rimbunnya hutan belantara
Sekelompok jiwa bertujuan sama telah bekerjasama
Dan, dibawah sinar raja alam
Mereka menguji mentalnya untuk menghadapi hari esok
Ini terjadi begitu indah
Walau hanya berteduh di bawah tenda
Namun…
Sekelompok jiwa bertujuan sama telah bekerjasama
Dan, dibawah sinar raja alam
Mereka menguji mentalnya untuk menghadapi hari esok
Ini terjadi begitu indah
Walau hanya berteduh di bawah tenda
Namun…
Suatu keceriaan terpancar dari wajah-wajah damai
Keceriaan itu bak purnama yang bersinar
Mereka
itu adalah tunas bangsa
Mereka diikat janji untuk bertaqwa
dan…
Mereka juga berjanji untuk berbakti pada bangsa dan negara
Mereka cinta kebersamaan
Sosialisasi tinggi
Tak seperti yang lain
Yang penuh gengsi
Mereka diikat janji untuk bertaqwa
dan…
Mereka juga berjanji untuk berbakti pada bangsa dan negara
Mereka cinta kebersamaan
Sosialisasi tinggi
Tak seperti yang lain
Yang penuh gengsi
b.
Puisi 2
“Indahnya
Negeriku”
Karya : Panca Empri
kubiarkan ombak mengusap
kedua kakiku seperti menari-nari
dalam buaian keriaan kalbumu
kupandang jauh
jauh di ufuk kebiruan berpadu
yang menyatukan langit dan laut
namun waktupun sekejap berlalu
beranjak dari pesona
dengan hamparan pasir putihmu
debur ombak yang berdebar
dan keceriaan anak-anak tertawa
tersenyum serta lesung pipimu
bak guratan pasir jemari-jemari lentik
yang sesekali gelombang menyapanya
waktu yang tak pernah kembali
berjalan bahkan berlari
ijinkanlah kutemui
bukan sekedar untaian mimpi
kan kubasuh kakiku di pantaimu
Analisis
Antologi Puisi 1 & 2
a. Gaya Bahasa
Puisi
1
|
Puisi
2
|
Pada puisi 1, penulis lebih menggunakan pilihan kata
kiasan, hal ini dapt dilihat dari judulnya. Syaitu “Jiwa-Jiwa Ksatria”.
Selain itu, dalam isi puisi tersebut juga terdapat kata-kata yang menggunakan
konotasi. Diantaranya : -Sinar raja alam- yang bermakna sinar matahari.
Selain itu, juga terdapat kata : - Wajahnya berseri bak purnama yang bersinar. Maka dapat disimpulkan bahwa, pada puisi 1 pilihan gaya bahasanya yaitu Konotasi atau kiasan |
Pada Puisi yang ke-2, berdasarkan judulnya penulis
lebih cenderung menggunakan gaya bahasa denotasi, atau dengan mengatakan
secara langsung. Namun, ada beberapa kata yang menggunakan konotasi atau
kiasan. Seperti : “guratan pasir
jemari lentik-lentik”
dan juga “ombak mengusap kakiku yang menari” yang menambahkan keriangan penulis terhadap keindahan negerinya. |
b. Rima
Puisi
1
|
Puisi
2
|
Pada Puisi 1, penulis menggunakan kata “jiwa-jiwa”,
“bekerjasama”, “hari esok”. Penggunaaan kata ini membuktikan bahwa penulis memilih
kata yang dominan ber-akhiran A, agar bunyinya lebih enak didengar dan tidak
canggung. Selain itu, jika dihubungkan dengan judulnya, kata-kata tersebut
mencerminkan hal-hal tentang jiwa ksatria yang dimaksudkan oleh penulis.
yaitu ; jiwa ksatria itu, harus bisa bekerjasama untuk menghadapi hari esok yang akan datang. |
Pada Puisi yang ke-2, penulis menggunakan pilihan
kata “kalbumu”, “pasir putihmu”, “sekejap berlalu”pada ujung baris. sehingga
menambahkan bentuk penyampaian kecintaan penulis dan kekaguman penulis
terhadap keindahan negerinya. Selain itu, pilihan penulis untuk menggunakan
kata-kata tersebut mungkin juga bertujuan untuk menambahkan kesejukan bunyi
pada puisinya.
|
c. Perlambangan
Puisi
1
|
Puisi
2
|
Berdasarkan judulnya, pada puisi 1 penulis melambangkan
jiwa-jiwa pemuda era reformasi yang sangat membutuhkan jiwa-jiwa kstria.
Diantara ciri-ciri jiwa ksatria tersebut diceritakannya melalui
puisinya. Seperti tidak menjadi orang
yang tong kosong nyaring buunyinya. Dan ini juga dapat digolongkan dalam
beberapa
majas. |
Pada puisi ke-2, penulis melambangkan berbagai
ciri-ciri nan elok yang terdapat pada negerinya dengan pilihan suatu objek
yang menonjol. Pada puisi ini penulis memilih menggunakan objek pantai.
Sehingga keindahan negerinya yang ia banggakan tersebut lebih bermakna.
|
d.Pilihan kata
Puisi 1
|
Puisi 2
|
Seperti hal-nya penggunaan bahasa, pada puisi 1 penulis
lebih menyampaikan karyanya dengan pilihan kata-kata yang bersampingan, atau
kiasan (konotasi) sehingga, pembaca butuh dua kali penafsiran untuk mengerti
puisi penulis itu.
dan jika dilihat dari judulnya, penulis tidak terlalu menggunakan kata-kata yang berkiasan, melainkan judul itu mewakili semua cerita penulis dalam karya-nya itu |
Pada puisi ke-2 penulis telah menyampaikan karyanya
dengan kata-kata yang lebih menunjukan pada maksudnya alias tidak menggunakan
kono tasi, melainkan denotasa yang bermakna sebenarnya. Dan pilihan kata yang
digunakan penulis untuk memilih judul Keindahan Negeriku merupakan
perlambangan dari semua hal unik yang ada di negeri penulis itu.
|
Comments
Post a Comment