Fastabiqul Khairat dalam GMT 2016
Telah amat haru biru diberitakan fenomena alam yang satu ini, gerhana matahari total. Persiapan Indonesia menjadi amat spesial sebagai satu-satunya daratan yang dilintasi gerhana matahari total kali ini. Berbagai daerah di Indonesia telah mempersiapkan acara menyongsong fenomena satu kali 33 tahun ini sebagai ajang promosi wisata, sampai-sampai perangko gerhana pun telah dirilis POS Indonesia. Bahkan, sebelum 2016 pun detik.com telah merilis berita-berita terkait gerhana ini. Dan saya juga telah mengikuti perkembangannya melalui akun twitter BMKG.
Dari segi pandangan Islam, gerhana matahari total adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Fenomena alam adalah salah satu tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir. Sekalipun Nabi Ibrahim wafat saat gerhana, namun gerhana tidak sebagai tanda kelahiran atau kematian seseorang. Gerhana tidak lain dan tidak bukan hanyala h tanda-tanda kebesaran Allah Swt. semata.
Sebagaimana yang ditayangkan di Mozaik Islam, juga dalam beberapa pesan melalui media sosial, kita disunahkan untuk melaksanakan shalat sunah gerhana. Hal ini sangat difasilitasi di Kabupaten Tanah Datar. Pemerintah menghimbau warga Kabupaten Tanah Datar untuk melaksanakan sholat gerhana yang diadakan di alun-alun Kota Batusangkar pada pukul 06:20.
Firman Allah dalam Al-quran:
Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)
Secara pribadi, jujur saya sangat terpanggil untuk melaksanakan sholat gerhana ini. Mengapa? Menurut saya, kesempatan untuk beribadah seperti ini tidaklah banyak, melainkan hanya ketika gerhana. Gerhana matahari total seperti 9 Maret mendatang hanya akan terjadi 33 tahun berikutnya, dan kita belum tentu akan bertemu dengan gerhana matahari total ditahun itu. Jadi, selagi kesempatan di depan mata, mari kita manfaatkan.
Ketika gerhana, yang harus kita lakukan adalah mengingat Si Pencipta gerhana, yaitu Allah Swt. Bagaimana cara mengingatnya? Salah satunya adalah dengan melaksanakan shalat sunah gerhana. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwasanya, Rasulullah berdiri dari duduknya ketika terjadi gerhana, Rasulullah sangat khawatir, lalu ia bergegas ke masjid dan berdiri - ruku' - sujud dalam waktu yang lama. Rasulullah melakukan sholat saat gerhana karena takut akan terjadinya kiamat. Bila posisi matahari dan bumi tidak berobah untuk waktu yang lama, maka kiamat sudah di depan mata.
Maka dari itu, marilah kita mengingat Allah dengan melakukan sholat gerhana pada gerhana matahari total besok. Allah maha melihat dan maha mendengar, Allah akan membalas perbuatan kita, sekalipun itu sebesar biji zarrah. Bukankah hidup kita untuk mencari ridha Allah? Fastabiqul Khairat!!
Bagaimana tata cara shalat sunah gerhana? Akan saya tulis pada postingan berikutnya. Secara pribadi, insyaAllah ini akan menjadi shalat gerhana saya yang pertama seumur hidup. Kita juga sama-sama belajar, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.
Dari segi pandangan Islam, gerhana matahari total adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah. Fenomena alam adalah salah satu tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir. Sekalipun Nabi Ibrahim wafat saat gerhana, namun gerhana tidak sebagai tanda kelahiran atau kematian seseorang. Gerhana tidak lain dan tidak bukan hanyala h tanda-tanda kebesaran Allah Swt. semata.
Sebagaimana yang ditayangkan di Mozaik Islam, juga dalam beberapa pesan melalui media sosial, kita disunahkan untuk melaksanakan shalat sunah gerhana. Hal ini sangat difasilitasi di Kabupaten Tanah Datar. Pemerintah menghimbau warga Kabupaten Tanah Datar untuk melaksanakan sholat gerhana yang diadakan di alun-alun Kota Batusangkar pada pukul 06:20.
Firman Allah dalam Al-quran:
Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)
Secara pribadi, jujur saya sangat terpanggil untuk melaksanakan sholat gerhana ini. Mengapa? Menurut saya, kesempatan untuk beribadah seperti ini tidaklah banyak, melainkan hanya ketika gerhana. Gerhana matahari total seperti 9 Maret mendatang hanya akan terjadi 33 tahun berikutnya, dan kita belum tentu akan bertemu dengan gerhana matahari total ditahun itu. Jadi, selagi kesempatan di depan mata, mari kita manfaatkan.
Ketika gerhana, yang harus kita lakukan adalah mengingat Si Pencipta gerhana, yaitu Allah Swt. Bagaimana cara mengingatnya? Salah satunya adalah dengan melaksanakan shalat sunah gerhana. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwasanya, Rasulullah berdiri dari duduknya ketika terjadi gerhana, Rasulullah sangat khawatir, lalu ia bergegas ke masjid dan berdiri - ruku' - sujud dalam waktu yang lama. Rasulullah melakukan sholat saat gerhana karena takut akan terjadinya kiamat. Bila posisi matahari dan bumi tidak berobah untuk waktu yang lama, maka kiamat sudah di depan mata.
Maka dari itu, marilah kita mengingat Allah dengan melakukan sholat gerhana pada gerhana matahari total besok. Allah maha melihat dan maha mendengar, Allah akan membalas perbuatan kita, sekalipun itu sebesar biji zarrah. Bukankah hidup kita untuk mencari ridha Allah? Fastabiqul Khairat!!
Bagaimana tata cara shalat sunah gerhana? Akan saya tulis pada postingan berikutnya. Secara pribadi, insyaAllah ini akan menjadi shalat gerhana saya yang pertama seumur hidup. Kita juga sama-sama belajar, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.
Comments
Post a Comment