Kedekatan Bathin

Bila kita telah terlalu lama berteman, maka akan terbentuk sebuah ikatan yang absurd, abstrak, dan tak terjelaskan. We called it 'ikatan bathin atau kedekatan bathin'. Kedekatan bathin, mudah untuk diucapkan, agak sulit dipahami, dan sangat sulit terbentuk. 

Kedekatan bathin akan membentuk sebuah kemistri. Dimana, pemikiran antara si A yang bathinnya dekakat dengan si B, akan cenderung sama untuk hal yang sama. 

For a real example, berikut bukti-bukti kedekatan bathin:


  1. Saat aku mempunyai makanan dan aku berbasa-basi untuk membagi makananku denganmu, maka kesimpulannya kita hanya sekadar berteman. I mean, there is no kedekatan bathin between us. Tapi, terhadap orang-orang yang ada kedekatan bathinnya denganku, maka aku tidak berbagi makanan dengan mereka. Melainkan, mereka yang merebut paksa makananku.
    Pernah suatu ketika, amicita si anak norak yang satu itu, merebut es dari tanganku dan kemudian menjilati seluruh bagian es tersebut. Wow that time aku tercengang! Ini esnya aku yang beli loh, dianya cuma minta!
    Namun demikian, disebabkan oleh adanya kedekatan bathin di antara kita, aku tetap melanjutkan memakan es yang telah anak norak itu jilati. Syukurlah, pasca memakan es jilatan anak norak itu, uji labor menunjukkan aku negatif rabies. 
  2. Bila telah terbentuk ikatan bathin, maka berkata-kata sesuai isi hati adalah biasa. Kita bisa mengutarakan isi hati sepuas-puasnya. Namun, saat aku hanya mengatakan hal-hal baik denganmu, maka kemungkinan kita hanya berteman biasa. Tapi, karena mereka telah terbentuk ikatan bathinnya denganku, diantara kami, telah biasa ceplas ceplos tanpa peduli akibatnya. Bahkan, sengaja berkata-kata agar salah satu diantara kita menjadi kesal. Kalo bathin kita belum dekat, maka aku tidak akan mengatakan kepadamu: norak lu, kamseupay, kampungan, kantau, katrok, atau sebagainya yang menurutmu itu kasar banget.
    Kesimpulannya, kalo bathin kita dekat, udah gaada jaim lagi diantara kita
  3. Terlalu lama berteman, kita klop banget dan nyambung banget kalo ngomongin masa depan. Masa depan ini loh, yang kalo diomongin absurdnya kebangetan. I mean, kita sering menghayal bareng.
    Akhir-akhir ini yang sering diomongin sih tentang jodoh. Nah disini nih, keliatan banget, kalo bathin kita gaada dekat-dekatnya, maka kamu gak bakalan pernah dengar aku ngomong "atau mungkin jodohku si blablabla". Bahkan, karena bathinku dengan yati itu telah dekat, aku sering ngomong ke yati "mungkin arbie itu jodohku"-- padahal yati pacarnya arbie. 
  4. Kalo bathin udah dekat, acaranya sering mendadak. Walaupun mendadak tapi tetap jadi kok. Kemarin 1 Rajab kita bukber, yati ela dan amicita. Bukbernya di rumahku. Buka puasanya pukul 6.30, tapi pukul 4.30 kita masih belum ngapa-ngapain, aku sibuk nonton, merekanya molor. At last, ngobrol di grup bahas mau makan apa, lalu mereka belanja ke pasar. Ini udah hampir jam 5 loh. Sok jagonya, kita bahkan memutuskan untuk memasak sendiri makanannya -- biar keliatan istri idamannya. Jadi, jam 5 itu mereka meluncur belanja ke pasar, dan harus balik lagi dalam 30 menit ke depan, macam acara tv yang uang kaget gitu mereka belanjanya.
    Akhirnya misi mereka sukses, dan kita mulai masak pukul 5.30, kita masak capcai dan mie goreng. Udah, itu udah lebih dari cukup.
    Nah, gini nih, kalo orang-orangnya udah spesial, maka makanannya gak harus mewah atau apalah. Soalnya kebahagian kita udah mewah banget, tak ternilai harganya.
  5. Sering berkunjung ke rumah. Saking seringnya berkunjung, bahkan si atun pernah berkunjung ke rumahku hanya untuk tidur siang. Bhah parah deh!
    Dan aku juga pernah hanya pergi tidur ke rumahnya amicita, dan amicita pun pernah kerumahku hanya untuk tidur, parahnya lagi, sebelum pulang malah makan dulu.
    Atau kalo gak datang cuma buat nonton. Pernah loh, eel dan yati nonton di kamarku, siang bolong, pake selimut lagi! Aduuuuuh
  6. Ada yang jadi ketua. Hahahahaha gak bisa banyak ngomong deh dibagian ini. Soalnya, di tongkrongan ini aku ketuanya!! *kibas rambut*. Sebagian mereka manggil "kepala suku", mereka agak kampungan emang.
    Jadi basecampnya itu kamar aku loh, seakan akan pusat bumi ini kamar aku. Kalo abis sholat nih, eel selalu minta jarum pentul, atau kalo gak berter jarum, jarum aku yang tajam dan mahal dia ambil, dan ditinggalkannya jarum tumpul murahan. Udah biasa kayak gini dianya.
    Parahnya lagi si puji, awalnya cuma pake satu pentul, pas pulang udah ada empat pentul di kepalanya. Jangan tanya dia dapat 3 lagi dimana, pastinya dikamarku.
  7. Tidak ada kata ikhlas diantara kita -- adanya cyrcle hutang hutang diantara pertemanan ini. Soalnya, kalo belanja ngomongnya "pake uang lu aja dulu". Ntar dianya bakalan minta ganti "mana uang gue?!", dan seharusnya penyelesaiannya simpel banget: "udah ikhlasin aja". TAPI DISINI GAK SESIMPEL ITUUU. Hutangnya berlarut-larut sampe lupa dan tak terhingga hahahahahaha
     
Uda segitu aja dulu buktinya, aku mau siap-siap berangkat sekolah. Kalo diomongin lebih banyak lagi, bakalan banyak yang lebih parah dari ini. Ini mah baru kulit-kulitnya ajaaa...

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu "Odoru Pompokorin" (Maruko Chan)

Rembulan dalam Cappuccino

Analisis Puisi