Aku Penulis Favoritmu?

Blog ini tidak terurus lagi, sungguh. Aku mengakuinya dan aku menyadarinya dan aku akan kembali memperhatikannya dan aku akan, dan aku dan aku, dan aku….. ah sudahlah. 

Dua hari lalu memang aku sempat mengganti alamat blog ini, dan hari ini aku ganti lagi. Aku baca di tutorial blogger, katanya, mengganti alamat blog akan berdampak buruk terhadap pengunjung blog. Iya, aku sadar. Toh aku pikir ,siapa juga yang mau menulis alamat blogku ini, siapa pula yang berkepentingan dengan blogku ini, mau cari apa dianya, gak ada! 

Tapi kalo dipikir-pikir, masih ada kok yang membaca tulisan-tulisan blog ini. Lihat saja, pengunjungnya sudah lebih dari 8K… Aku penasaran, siapa sih, yang sering bolak-balik mondar-mandir di blog ini.
Aku mulai linglung, gonta-ganti nama blog, nyari yang pas. Aku berasa jadi blogger puber kayak begini semenjak keseringan baca novel tere-liye. Berasa jadi blogger yang lagi nyari
jati diri… Ya iya, terhiptonits Darwis ‘Tere-Liye’.
Bayangkan, 3 novel Tere-Liye aku tamatkan sekaligus dalam 5 hari. Memang bagi kamu yang maniak buku hal ini biasa-bisa saja, bahkan dibawah standar. Tapi bagiku yang tidak begitu ngeh dengan buku-buku fiksi, ini adalah hal yang menakjubkan.

Awalnya aku pikir tulisan Tere-Liye bukanlah tipe tulisan yang akan membuatku hanyut didalamnya, tapi ternyata aku salah, salah besar. Gara-gara dia, sempat juga aku memikirkan nama pena, ya gak mungkin juga kan ya, aku kasih tau kalian nama pena yang ada dipikiranku. Eh, ngapain pula aku mikirin nama pena, toh disetiap karyaku, dengan bangga aku selalu menuliskan namaku sesuai akte kelahiran… Nah! Ini dia persoalannya, Tere-Liye telah menghipnotisku. Memindahkan kemudi kapalku, mulai dari esai ilmiah nan tidak dapat mengada-ngada, sepertinya kini aku tertarik sekali menulis novel yang hiperbola dan lepas dari kata ilmiah. Makanya aku sempat mikir mau pakai nama pena apa, makanya aku ganti alamat blog, makanya aku, makanya, ya makanya!! 

Aku bertekad, bakalan rutin lagi nulis di blog ini, setidaknya memberi kabar bahwa aku baik-baik saja (iya, aku yang baik-baik saja. Terlatih patah hati, -- padahal tertatih patah hati)… 

Aku yakin, entah apa pula yang membuatku yakin. Aku yakin dengan Kata naya corath (penulis novelblog favoritku), “someday you will be someone favorite writer”. Iya! Aku percaya ini, percaya sekali, dengan naya corath kali ini. Mungkin sekarang kamu yang membaca ini adalah salah satu reader yang selalu menanti postinganku, yang penasaran sekali dengan ceritaku berikutnya. Pembaca rahasiaku. Iya! Tepat sekali. Kamu (mungkin) adalah pembaca yang selalu menantikan tulisanku… Siapa kamu itu mungkin aku tidak perlu tahu, tapi aku yakin, ada yang selalu menantikan tulisanku. Boleh jadi kamu yang kenal aku di dunia nyata, boleh jadi kamu yang entah berada di dunia belahan mana, atau barangkali kita memang beda dunia, kamu di dunia lain. bisa jadi.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu "Odoru Pompokorin" (Maruko Chan)

Rembulan dalam Cappuccino

Analisis Puisi