ESAIS – Day 1
“Kalo saya, saya mengunjungi seluruh negeri ini karena
tulisan saya. Kalo saya sih,” --Darman Moenir.(Darman Moenir adalah seorang
sastrawan Indonesia yang rutin menerbitkan karya di Majalah Horison – Horison
adalah targetku untuk menerbitkan tulisan yang masih belum kesampean, aku masih
belum kesampean, nah Bapak Barman Moenir? Rutin!)
Yap! Kalo saya juga gitu pak!
Serius aku juga gitu loh, aku kesana-sini, nginap
disana-sini, di hotel berbintang, karena tulisanku.
Bahkan, pernah suatu ketika, orang-orang harus bersaing sengit untuk lulus 50 besar agar bisa nginap di asrama SMA N Agam Cendekia yang semi militer, nah aku? Nginap cuma-cuma hanya karena jadi finalis karya esai. Alhamdulillah … Eits, ini bukan bakat!!
Bahkan, pernah suatu ketika, orang-orang harus bersaing sengit untuk lulus 50 besar agar bisa nginap di asrama SMA N Agam Cendekia yang semi militer, nah aku? Nginap cuma-cuma hanya karena jadi finalis karya esai. Alhamdulillah … Eits, ini bukan bakat!!
***
Halo! Salam dari kota hujan! sedari tadi tiada henti hujan
turun dari langit ibu pertiwi
Hari ini adalah hari pertamaku bergabung dengan 20 mahasiswa
se-sumatera barat dan 9 siswa SMA se sumatera barat dalam even pelatihan
menulis esai bagi remaja se-sumatera barat. Ya Allah mereka hebat semuaaaa. So
pasti~
Pengalaman yang luar biasa di hari pertama ini, poin pertamanya
adalah: Aku satu wisma dengan 7 orang mahasiswa! Mahasiswa loh, semua
mahasiswa, aku paling kecil disini, hanya aku pelajar SMA. Mereka semua
memperlakukanku seperti adik sendiri, mungkin
karena aku tidak pernah merasakan bagaimana perlakukan seorang kakak
kali yah hihi
Yang paling aku garis bawahi dari seorang mahasiswa adalah
mahasiswa selalu arif dan waspada akan suatu hal. Gini, kakak-kakak itu sering
mengingatkanku “eh dek, handphone nya jangan tarok sembarangan” Hmmmm iya, aku
emang sering tarok hp sembarangan kalo di rumah, bahkan di sekolah juga. Satu
minggu bersama mereka, aku jadi berasa disulap tiba-tiba untuk menjadi sangat
orang yang “ingat” akan kebiasaan kebiasaan sepele seperti ini.
Suasana Kelas Menulis Esai |
Poin ke duanya adalah tentang materi dari narasumber.
Narasumber kali ini adalah Sastrawan di pembuka postingan ini, yap: Bapak Darman Moenir. Apa yang disampaikannya poin semua, catatan semua buat aku –
semuanya penting kebangetan buat aku! Sungguh, apa yang aku butuhkan, dan hanya aku dapatkan di sini. Tidak terungkapkan! Kurasa, kepada siapapun aku jelaskan, tidak akan ada yang dapat membayangkannya.
Di hari pertama ini, aku jamin skill menulisku bertambah. Benar-benar
untuk menjadi esais
Udah itu dulu dihari pertama ini, aku mau dinner bareng dulu
yah. Ah ya, ini akomodasinya keren loh, sarapannya suai, lunchnya sairama dan
dinnernya cocok. Belum lagi kudapannya yang gue banget. Super dah. Pengalaman
pribadi. Tak terungkapkan, kalo diungkapkan ntar lo iri ama gue hahahahahaha sshhhht
… ini perjalanan dengan uang negara.
Padangpanjang, 16 November 2015
Comments
Post a Comment