Inisial Pacar?



Pernah tidak, kamu harus berada di tempat dimana tidak ada koneksi internet disana. Aduh, I know what that feel bro and sist. Sakit! Bete! Sebel! Kezel-kezel-kezel.
Tapi harusnya aku tidak seperti ini, seharusnya akubelajar banyak dari kondisi ini, bersykur Alhamdulillah sehari-hari aku difasilitasi internet dengan bebas terikat. Aku juga harus turut prihatin terhadap mereka yang setiap hari disini, tanpa koneksi internet. Pembangunan di negera kita memang memprihatinkan.

Disini, di saat banyak yang mau aku kasih tau ke kalian, aku harus nulis dulu di Microsoft word and then setelah ada koneksi baru deh post di blog. Alay mungkin. But its okay anyway.

Disini hujan, Alhamdulillah. Tiga bulan tidak turun hujan, hujan sih, sikit,
gerimis sebentar, lima menit. Ini jelas saja tidak berarti banyak terhadap kabut asap yang menyesakkan ini. Tidak pula memadamkan api nan kini menyala-nyala di hutan belantara sana. Tapi ini kuasa sang pemilik semesta, gerimis sebentar itu berarti banyak bagi seseorang di belahan dunia yang berbeda.

Ini hujan yang kedua kalinya dalam minggu ini, kemarin malam juga hujan, cukup deras dan cukup lama. Mungkin ini berarti banyak terhadap kabut asap yang menyelimuti kotaku ini. Iya! Telah jelas berarti banyak, pasti. Disini kami sudah melihat bayangan langit biru, meski tidak begitu jelas. Tapi cahaya sang surya kini telah menembus bumi, langit biru kembali menderu (hah? Langit biru menderu?) membahagiakan, suasana yang bersahabat untuk membaca di teras samping rumahku, tempat favoritku!

Aku ada cerita, tapi kalian harus tau dulu, aku cerita ini bukan karena aku jones ya, orang akunya kagak jomblo, aku single. Single berkomitmen, bukan berkomitmen untuk single (selamanya). Nah, biasanya yang punya sudut pandang seperti yang akan aku ceritakan ini adalah mereka yang jomblo, juga yang ngenes. Tapi kali ini aku netral, gak belain siapa-siapa. Aku berpendapat, dilindungi pasal 28  e konstitusi negara kita, UUD 1945. Menurutku nih yah, menurutku, dengan kaca mataku, dan sudut pandangku.

Orang yang memasang inisial pacarnya di…. Entah apalah namanya, status bbm, bio twitter, ataupun bio-bio medsos lainnya, orang itu adalah orang teraneh yang pernah ada! Mengapa tidak, mereka memperlakukan pacar mereka (konon, katanya kekasih pujaan hati) layaknya penegak hukum memperlakukan seorang tersangka pembunuhan ataupun korban pemerkosaan. Iya, tersangka pembunuhan atau korban pemerkosaan!
Gak percaya? Pemikiranku gak logis, karena aku kalian anggap jones? Mentang-mentang kalian ada pacar, trus pake-pake inisial pacar, kalian lebih keren gitu? Kagak! Nihil bro, nihil… 
tuh liat di tipi, hanya tersangka pembunuhan atau korban pemerkosaan atau kejahatan-kejahatan yang setara lainnya yang orang-orang yang terlibat didalamnya pake inisial. 

Gituuu, rasionalkan? Jadi kalo lu gunain inisial pacar, itu tidak tertutup kemungkinan lu malu sama nama asli pacar lu, atau emang lu malu dengan pacar lu? Selayaknya tersangka pembunuhan/korban pemerkosaankah pacarmu itu, sehingga sepantasnya diberi inisial?!!!! Mikir bro n sist, mikir!

Udah ah, sana, ganti inisial pacarmu, gausah lah pake-pake inisial, bikin namanya aja yang bener.

Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu "Odoru Pompokorin" (Maruko Chan)

Rembulan dalam Cappuccino

Analisis Puisi