Aku Ingin Menulis Film

Happy friday happy people :))))

Drama korea yang tayang di KBS2 TV baru-baru ini cukup membuatku tergila-gila, fokusku buyar, dan mengalihkan duniaku. Drama On Going ini berjudul Descandants of the Sun. Semua orang juga sudah tahu, diperankan oleh Song Joong Ki yang baru menyelesaikan wajib militernya. Rating drama ini mencengangkan para netizen, dan wajar-wajar saja. Berbeda dari Puji yang suka drama ini karena jatuh cinta pada Song Joong Ki, aku amat menikmati drama ini karena jatuh cinta pada Kapten Yoo Shi Jin. Mengerti maksudku? Kapten Yoo Shi Jin yang diperankan oleh Song Joong Ki yang lebih membuatku meleleh. I mean, I love the character, not the actor. But the actor is .... not bad ;)



Seperti biasanya, setelah mengevaluasi beberapa drama yang aku suka, aku simpulkan, bahwa aku cenderung jatuh cinta pada laki-laki tampan peran utamanya. Perhatikan yang aku tulis, peran, bukan? Jadi, yang membuatku menyukai sebuah film adalah peran apa dan diperankan oleh siapa. Ada dua standarisasiku dalam pasal ini: tampannya dan karakternya.

Sebagai contoh adalah, karakter Naoki dalam dorama Itazura na Kiss yang diperankan oleh Yuki Furukawa, aku tergila-gila pada peran Naoki yang cool + genius banget, dan diperankan oleh aktor tinggi tampan, Yuki Furukawa. Juga pada Kdrama Healer, pesona Healer sebagai detektif tampan sangat memukau, dimainkan oleh aktor tampan Ji Chang Wook yang cukup membuatku tidak tidur. Dan sekarang,  pesona Kapten Yoo Shi Jin yang mendedikasikan hidupnya untuk melindungi perempuan cantik, orang tua, dan anak-anak serta menjaga perdamaian dunia membuatku meleleh. Siapa yang tidak menahan napas menyaksikan Song Joong Ki memerankan karakter ini? Sungguh, Song Joong Ki mengalihkan duniaku.

Tahukah kamu? Begitulah caraku menyukai sebuah film, Ima bilang aku puber. So what?!!! -___-

Aku akui memang caraku tergila-gila adalah sangat gila. Bayangkan, satu tahun lalu, saking tergila-gila menonton dorama Itakiss, aku, Ima, dan Eel selalu ke rumahku untuk streaming setiap Senin, heroik sekali masa itu, tidak terungkapkan. Dan sekarang, heroik seperti itu terulang lagi, tapi tidaklah sama. Bedanya, heroik kali ini hanya terjadi padaku saja, bahkan bisa dikatakan lebih hebat heroikku kali ini. Aku terbangun dinihari, sholat, dan streaming episode yang baru rilis. Episode 5 drama Descandats of the Sun bahkan aku tonton tanpa subtitle, aku hanya memperkirakan terjemahannya kala itu. Dan sekarang, aku memperkirakan, bila drama tersebut tayang di Korea pukul 10 pm, itu artinya di Indonesia pukul 10:01 pm telah bisa distreaming. Al hasil, pukul 10:18 pm aku kembali menonton tanpa subtitle. hahahaha bayangkan XDDD Tapi walau begit, ntar pulang sekolah aku juga ulang nontonnya dan udah pake subtitle kok. Secara hobiku adalah menonton ulang film, eh jangan salah, berdasarkan penelitian, menonton ulang film yang sama dapat meningkatkan kemampuan verbal. Serius

Begitulah aku, tanggung-tanggung basah lebih baik mandi, itulah prinsipku. Kemampuan stalkingku lebih baik daripada FBI, mengetahui seluk beluk suatu hal secara detail adalah gayaku. Mengapa orang bilang lebih baik mengetahu sedikit tentang banyak hal, sedngkan aku  mengetahui banyak tentang banyak hal?
retorik saja, tidak perlu dijawab :p

Nah, sesuai judul postingan ini, maksud dan inti yang ingin aku sampaikan adalah, aku ingin menulis film. Oh tidak, maksudku, aku ingin tulisanku difilmkan. Untuk apa aku menyebutnya menulis film bila itu tidak difilmkan, bukankah begitu? Katakan iya bila kamu setuju.

Dikutip dari Liputan6.com, rating yang tinggi perolehan drama Descandant of the Sun tidak hanya karena karena pemainnya, tapi juga karena kekuatan ceritanya. Aku setuju dengan sepotoong kalimat ini, menurutku drama ini memang mempunya alur cerita yang mengaduk-aduk emosi, tentunya romance dan penuh cinta.
Bagaimana ceritanya? Aku tidak akan mempreview hal tersebut, searching saja maka akan bejibun hasil penelusurannya. Dan setelah kamu menonton episode 1-7, mari kita sama-sama berdebar menantikan episode 7 XDDD

Ah ya, pernah mencoba di kehidupan nyata tidak? Ketika tali sepatumu lepas, lalu seseorang menegurmu "tali sepatumu lepas", dan kamu merespon singkat "nunggu ada yang ngikatin". Pernah? :D
Aku pernah loooh hahahaha :p
Nah, dalam episode 6 Descandants of the Sun ada adegan ngikatin tali sepatu, sebagaimana photo cover drama ini. Menurutku enam episode pertama drama ini cukup memikat. Patriotisme tentara Korsel saja kita sukai, apalagi patriotisme TNI. Ya gak? Walau gak gitu juga sih... Hmmm di episode 7 sepertinya akan ada kisah menyedihkan, karena ada cuplikan air mata Si Dokter Cantik sudah manganak sungai. Mari kita nantikan hingga ujung cerita di tanggal 14 April mendatang.

Lalu mengapa aku ingin menulis film? Aduh, kali ini aku bingung, entah aku ingin tulisanku difilmkan atau aku ingin menulis film. Ah sudahlah, yang terpenting, menurutku, dengan menjadi penulis skenario sebuah film aku bisa menciptakan karakter yang aku mau, sesuka hatiku. Seperti halnya karakter dalam anime, bahkan sama sekali tidak ada di dunia nyata  orang sesempurna karakter anime. Tidak peduli bagaimana kondisi ekonomi, politik, dan sosial budaya di kehidupan nyata, dengan menulis film aku pikir aku bisa menciptakan dunia yang aku inginkan.

Akhir kata, menjadi relawan dan berada di daerah perang seperti dokter dan tentara dalam drama Descandants of the Sun sangat menginspirasiku, bagaimana mereka hidup tidak tenang demi kemaslahatan umat, tertimbun reruntuhan gempa demi menolong warga sipil, dan hal-hal menyentuh lainnya. Wow daebak....


Comments

Popular posts from this blog

Lirik Lagu "Odoru Pompokorin" (Maruko Chan)

Rembulan dalam Cappuccino

Analisis Puisi