Anak Rajin vs Anak Gaul
Hari gini masih asyik untuk membicarakan seputar anak muda. Memang nggak pernah habis-habisnya. Soalnya berbicara tentang zaman anak muda dahulu dengan anak muda zaman sekarang ya pastilah berbeda dari segala aspek kehidupannya.Sudah kita ketahui pergaulan anak muda zaman sekarang itu terasa kental dengan nuansa western. Ada hal positif yang mereka lakukan namun lebih booming hal negatif dikalangan anak muda
saat ini. Ya nggak?
saat ini. Ya nggak?
Saat ini para ABG sedang melewati masa-masa pencarian jati diri. Sibuk melihat, mengamati, bahkan mengambil pelajaran dari segala pengalaman hidup yang telah dijalani. Mulai mengadobsi cara berpakaian, tutur bahasa, cara berpikir, bertingkah laku yang cocok untuk dirinya. Mau jadi apa aku hari ini? Apa aku akan menjadi anak alim, anak gaul, anak yang rajin? Terus, apakah hari ini aku tetap akan menjadi seperti ini atau berubah? Masing-masing sobeX pasti sudah sering memikirkan hal itu bukan.
Yang paling menjadi beban buat ABG adalah persaingan kepribadian antar teman-temannya, ya nggak? Contohnya antara anak yang rajin atau kutu buku dengan anak gaul yang suka happy-happy yang jarang di rumah. Memang setiap orang berhak memilih mau menjadi apa, namun ketika melihat orang yang rajin belajar, kamu juga mau menjadi anak yang rajin belajar, dan sebaliknya ketika orang lain melihat hidup bebas kamu juga mau hidup bebas, kamu ingin seperti meraka dan mereka ingin seperti kamu. Terkadang, dua kepribadian ini antara anak yang rajin dengan anak gaul adalah dua kepribadian yang saling bertentangan. Pernah nggak sobeX merasakan demikian?
Persaingan kepribadian kelompok baik di sekolah memang agak sengit ya. Diam-diam antara anak yang rajin dengan anak yang gaul saling bertentangan, tidak mau mengikuti alur satu sama lain kecuali sealiran dengan mereka.
Gaul yang Islami
Nggak penting rasanya harus bersaing kepribadian satu sama lain. Hal yang utama adalah perbedaan yang ada di antara kita adalah sebuah keniscayaan yang menandakan perbedaan itu pasti ada, namun bagaimana perbedaan itu membuat kita menjadi ssatu kepribadian yang lebih sempurna.
Memang, anggapan gaya hidup anak gaul dipandang mata masyarakat sebagian besar lebih hedonis mementingkan kesenangan di dunia yang sifatnya sesaat. Contohnya saja, suka membuang-buang waktu untuk hangout atau sekedar ngumpul-ngumpul dengan teman-teman ketimbang belajar di rumah, nahdalam soal belajar anak gaul paling anti untuk membaca buku yang penting adalah mengerti apa-apa yang disampaikan guru atau dosen di depan kelas.
hahah XD
hahah XD
Comments
Post a Comment